Welcomeeeeeeee!!!

Thank you banget buat lo semua yang udah buka link gue ;;) Gua calon anak SMA nih mau ganti putih abuabu=)) Pokoknya INTINYA! Yang udah baca blog gue harus JOIN! Ada tuh di sebalah kanan! Dan FOLLOW Twitter gua @TIPANFANY .~Sekian~

All About Me~

MANCUNG! BIDADARI KECILNYA MOMDADS!{} THANKS BEFORE HIS I'VE THIS BLOG AND DON'T FORGET JOIN MY BLOG :)

Entri Populer

Sabtu, 27 Oktober 2012

FF Dari Shawol :)


*Tittle              : Between Us
*Cast               :
©      Jonghyun (SHINee) as Kim Jonghyun
©      Key (SHINee) as Key (Angel)
©      Taemin (SHINee)  as Lee Taeyeon (GS)
©      Minho (SHINee) as Choi Minho
*Cameo           :
©      Mr.Kim (Imagine Cast)
©      Mrs.Kim (Imagine Cast)
©      Onew (SHINee) as Lee Jinki
©      L (Infinite) as Kim Myungsoo
©      Chanyeol (EXO) as Chanyeol
©      Kai (EXO) as Kim Jongin
©      Baekhyun (EXO) as MC
*Genre                        : Fantasy,Tragedy,Family,Friendship,Genderswitch
*Rating           : Teen
*Length           : OneShot
*Author           : theayaka14/ Maia
*Note              :

ni FF yang pertama author yang bernafaskan (?) Genderswitch. Agak sulit sih membayangkan Taemin menjadi sesosok yeoja anggun nan elok walaupun sebenarnya selingkuhan author yang satu ini emang udah cantik dari sononya,maka dari itu author sendiri agak kesusahan untuk membuat FF ini. Tapi syukur Alhamdulillah jadi juga FF ini. Mohon kritik,saran dan komennya ya ~ Tiada kesan tanpa komenanmu XD #PLAK
            Untuk yang ngerequest FF bergendre YAOI..sekali lagi mian..bukannya gak mau ngabulin requestnya,tapi author gak berbakat dalam dunia fujoshi,sedangkan genderswitch gini aja author harus mati-matian membayangkannya dan malah jadinya FF yang gaje ini XD
            Tapi walaupun gaje dan bikin ngantuk,author tetap berharap FF ini bisa memberikan sedikit pencerahan (?) kepada readerdeul ^^
            Cukup sekian cuap-cuap dari author..HAPPY READING ^^ dan Wassalam.



Sumary :I thought I could be with you forever but the death separates us ..



  #Author POV            Jonghyun duduk termenung di suatu tempat asing yang sama sekali tak di kenalnya. Matanya menyapu bersih setiap sudut ruangan , ia mendapati ruangan itu begitu putih bersih dan kosong.
           “Dimana aku ?” gumamnya. Ia sedikit melangkah untuk melihat sekeliling namun tak ada seorang pun disana. Tiba-tiba seberkas cahaya muncul,bergerak mendekatinya. Cahaya tersebut  menyilaukan mata sehingga membuat Jonghyun harus menutupi wajahnya dengan telapak tangan.
            “Nuguseyo ? -Siapa kau- ?” ujar Jonghyun menggigil ketakutan melihat sesosok laki-laki cantik (?) dengan sayap putih lebar di punggungnya. Laki-laki itu tersenyum dan berjalan mendekati Jonghyun.
            “Nuguseyo ?” tanya Jonghyun sekali lagi namun kali ini dengan nada yang sedikit meninggi.
            “Apa kau yang bernama Kim Jonghyun ?” Laki-laki itu balik bertanya.
            “Ne”
            “Perkenalkan..Aku adalah KEY . Sesuai dengan namaku,aku bertugas sebagai kunci untuk membuka pintu penyelesaian bagi urusan roh manusia yang masih mengganjal di hidup mereka.Baiklah..kalau begitu ayo kita kembali turun kebumi” Laki-laki bersayap itu  menggandeng Jonghyun.


“Tunggu sebentar ! Apa maksudmu ? Roh ? Bumi ? Apa kau sudah gila ? Sekarang bukankah kita tinggal di bumi ? Sebenarnya siapa kau ini ?” teriak Jonghyun panik.
            “Aigoo kau ini benar-benar menyedihkan ! Inilah alasan mengapa aku membenci manusia.Mereka berisik dan terlalu  rumit. Yak ..Apa kau lupa bahwa kini kau tak lagi tinggal di bumi ? Kau..Kim Jonghyun sudah resmi meninggal satu bulan yang lalu”
            “MWO ? ME..ME..MENINGGAL ? Andwae !”  Wajah Jonghyun berubah pucat. Ia terus menerus mengatakan kata-kata ‘tidak mungkin’
            “ckckck Yah mungkin belum sepenuhnya meninggal karena hingga saat ini kau masih koma,tapi kau seharusnya sudah meninggal..jika kau masih tak percaya dengan ucapanku,silahkan melihat sendiri kronologi kematianmu..” Key menggerakkan tangannya seolah-olah membuka sebuah layar besar dan Jonghyun pun masuk ke dalam layar tersebut.



#FLASHBACK


The Day..
Jonghyun berada di dalam sebuah bus bersama Taeyeon. Ia meilhat dirinya yang sedang memandang gadis itu intens. Namun Taeyeon malah terlihat murung dan terus menatap keluar jendela. 
            “Taeyeon-ah.. Mengapa kau terus murung ?” tanya Jonghyun.
            “Ani..gwaenchana”  Taeyeon berusaha menarik kedua sudut bibirnya.
            Jonghyun mendengus, “Apa karena Minho tak bisa pergi bersama kita ?”
            “...........................”
            “Apa sebaiknya kita batalkan saja niat untuk pergi ?

Gwaenchana.Semua ini bukan hal yang disengaja kan ? Minho tak dapat pergi bersama kita karena harus menjaga adiknya disaat ibunya sakit.Tapi walaupun begitu,aku merasa ada yang kurang jika kita pergi tanpanya..”
            “hmm..” Jonghyun memandang keluar jendela.Terlihat air hujan yang terus saja menetes membasahi kaca jendela bus,meninggalkan banyak embun disana. Bus mulai berjalan pelan,sepanjang perjalanan tak ada percakapan yang muncul di antara keduanya. Kini bus yang akan membawa mereka ke Gwangju untuk tugas penelitian telah berada di jalanan yang berbatu dan menikung tajam.Suasana semakin mencekam karena hujan disertai dengan dentuman petir. Lalu tiba-tiba bus menjadi oleng karena tergelincir dan terjerumus masuk ke dalam jurang. Jonghyun memeluk Taeyeon untuk melindungi gadis itu dan mereka terpental dari dalam bus.
            Taeyeon membuka matanya perlahan,mencoba berdiri dengan menahan tubuhnya pada kedua lengannya yang kurus. Namun betapa terkejutnya ia ketika mendapati tubuh Jonghyun yang terbujur kaku dan darah segar mengalir dari kepalanya.
            “Jonghyun--ah..Jonghyun-ah..” Taeyeon mengguncang-guncang tubuh Jonghyun.
            Roh Jonghyun yang melihat kejadian itu sukses membulatkan matanya, “Taeyeon-ah..aku disini !” teriaknya,namun perlahan tubuhnya tertarik menjauh dan ketika ia sadar ia sudah berada ketempat awal ia berada.
            “Apa sekarang kau sudah percaya padaku ?” Tanya Key yang sedang merapikan rambutnya di depan sebuah kaca.
            Tak ada respon dari Jonghyun,ia tertunduk lesu dan tampak sangat pucat.
            “Jadi..apa sebenarnya yang masih mengganjal di kehidupanmu ?” tanya Key serius.
            “.............................”
            “Hm..Ayolah..Aku sudah ditugaskan untuk membantumu. Apa kau tak bisa sedikit bekerja sama untuk membuat semua ini menjadi lebih mudah ?” Key mengomel dan Jonghyun mulai berfikir.
            “Apa yang sedang kau fikirkan saat ini ?” tanya Key lagi setelah cukup lama memberikan waktu kepada Jonghyun untuk berfikir.
            “Sekolahku” Jawab Jonghyun singkat.
            “Aha !” Key menjentikkan jarinya, “Mari kita mulai dari sana !” Key menarik tangan Jonghyun dan tak membutuhkan waktu yang lama,kini mereka sudah berada di depan gerbang sekolah Jonghyun. Lagi-lagi Jonghyun membulatkan mata dan mulutnya,ia hampir tak percaya dengan apa yang terjadi.
            “Apa sekarang kita sudah benar-benar ada di depan gerbang sekolahku ?” tanya Jonghyun melihat tak percaya pada sekelilingnya.
            Key mengangguk “Tapi..walaupun begitu,ada beberapa peraturan yang harus kau patuhi selama berada di bumi"


 “Peraturan ?”
            Key mengeluarkan sebuah buku tebal dan mulai membacanya, “Peraturan yang pertama,kau harus menyadari bahwa saat ini kau bukan manusia lagi. Kini kau hanyalah roh yang belum bisa pergi dengan tenang karena memiliki urusan dunia yang belum terselesaikan. Kedua,kau tidak boleh mencoba menunjukkan wujudmu atau tindakan serupa karena manusia kini tak bisa melihatmu.Yang ketiga,kau hanya memiliki waktu 3 hari untuk menyelesaikan urusanmu. Ke empat,perjalanan kita di bumi hanya sampai matahari tenggelam. Kita harus segera kembali setelah itu dan yang terakhir,ini..aku memberikanmu satu tiket special karena kau menjadi seperti ini untuk menyelamatkan nyawa orang lain.Kau bisa mewujudkan satu keinginan terakhirmu dengan menggunakan tiket special ini dan ingat ! gunakan tiket ini setelah kau benar-benar mengetahui keinginanmu yang sesungguhnya ! Ah..dan yang paling penting..jangan bertindak bodoh dengan melanggar peraturan ini.Apa kau mengerti ?” Key menutup buku tebal tersebut dan menyimpannya ke dalam saku celananya namun ia dibuat kesal dengan kelakuan Jonghyun yang seperti acuh tak acuh terhadap penjelasan panjangnya barusan.


“YAK ! APA KAU MENDENGARKANKU ?!!!!” Teriak Key dengan pengeras suara yang entah dari mana datangnya.
            “Aigooo telingaku..Ne..Aku mengerti ! Tapi..satu hal yang ku fikirkan sejak tadi..bagaimana caranya menggunakan tiket special ini ? dan juga..bagaimana aku bisa tahu bahwa urusanku yang tertunda itu sudah terselesaikan ? Aku bahkan tak tahu urusan apa yang masih mengganjal di hidupku !” Jonghyun mengacak rambutnya,terlihat frustasi.
            Key menghembuskan nafas berat,seberat badan Shindong #Ditabok ELF, “Untuk mengaktifkan tiket special itu kau cukup mengucapkan mantera ‘I do believe in miracle’ sebanyak 3 kali lalu fikirkan hal yang benar-benar kau inginkan. Tapi ingat..hanya bisa menggunaknnya satu kali !” Lalu Key mengeluarkan kaca dan mengarahkannya ke leher Jonghyun, “Kau lihat tanda di lehermu itu ? Jika urusanmu sudah terselesaikan,maka tanda itu akan secara otomatis menghilang”
            Jonghyun meraba lehernya dan melirik ke arah kaca yang di pegang Key,dapat ia lihat sebuah tanda hitam disana.
            “Tapi Kim Jonghyun..aku ingin bertanya padamu.Apa yang membuatmu berfikir tentang sekolah ? Ayolah..kau sudah meninggal ! Biasanya kebanyakan orang akan memikirkan keluarga,pacar ataupun sahabat di saat-saat seperti ini tapi kau malah memikirkan sekolah..Apa kau memiliki urusan yang tertunda di sekolah ini ?


“Aku belum sepenuhnya meninggal ! Aku..sebenarnya aku..”
            Key mendekatkan tubuhnya ke arah Jonghyun untuk mendengar penjelasannya, “Aku..Sebenarnya aku sering tertidur di kelas sewaktu aku masih hidup ! Jadi aku fikir..mungkin saja guru-guruku masih belum bisa merelakan siswa unik sepertiku..”
            *PLETAK* Key memukul keras kepala Jonghyun, “YAK! Kau ini roh gila ? Mana ada guru yang merasa kehilangan siswa tak berguna sepertimu ! Mungkin mereka malah bersyukur kau tak ada lagi di kelas..”
            Jonghyun menggosok kepalanya,ia heran karena tak merasakan sakit ketika Key memukul kepalanya, “Hm..yah..mungkin saja..tak ada orang yang merasa sedih bahkan jika aku meninggal” Jonghyun menunduk.
            Key merasa sedikit bersalah, “Mianhae..aku tak bermaksud..”
            “Sebenarnya..mungkin alasanku memikirkan sekolah karena hanya di sekolah inilah aku aku bisa merasakan berbagai emosi. Bahagia,marah,malu,kecewa,takut,bahkan cinta,kasih sayang dan perhatian dari orang lain. Terlahir untuk mempunyai seorang ibu kejam yang tega meninggalkan anaknya dengan seorang ayah pemabuk yang sering melakukan tindak kekerasan. Hidupku benar-benar menyedihkan. Terkadang aku berfikir,jika aku meninggal..apakah ada orang yang akan merasa kehilangan ? ” Jonghyun menyeringai. Key menepuk pundak Jonghyun.




 “Ah..cuaca hari ini sangat baik. Hey Kim Jonghyun..Apa kau ingin mencoba hal yang sering ku lakukan ?” Key mengalihkan pembicaraan.
            “Lihat aku..” Key melompat ke arah siswi yang lewat dan menunjukkan ekspresi wajah yang lucu, “Bwe..Hey nona..make up mu itu terlalu tebal. Hey siswa..seharusnya kau tersenyum menyambut pagi ini..”
            “Hahahaha” Jonghyun mulai tertawa melihat tingkah Key,namun tiba-tiba tawanya terhenti. Bola matanya menatap tajam pada sosok dua orang yang berjalan ke arahnya,ia berbisik, “Minho-ya..Taeyeon-ah..”
            “Minho-ya..Apa yang ingin kau makan pada jam makan siang nanti ?” tanya yeoja cantik berambut pendek pada namja jangkung di sebelahnya.
            “Ehm.Aku ingin makan roti isi daging” jawab Minho.
            Wajah Taeyeon berubah menjadi merah padam “Baiklah kalau begitu..aku akan membelikannya untukmu”
            “Ah..Tidak usah.Aku bisa membelinya sendiri”
            “Kalau begitu..A-Yo kita beli bersama saja ^^”
            “Jonghyun-ssi..Kedua orang itu,apa mereka teman-temanmu ?” tanya Key.
            “Eung.Choi Minho dan Lee Taeyeon. Kami sudah bersama sejak kami masih berada di bangku sekolah menengah. Mereka lah yang membuat hidupku tak terasa sepi lagi” Jonghyun tersenyum.
            “Tapi..apa hubungan mereka berjalan dengan baik ?”
            “Eh ? Yah tentu saja. Kau sudah bisa menebak hanya dengan melihat mereka berdua..Hm..memangnya kenapa ?” Jonghyun dan Key mulai mengikuti Minho dan Taeyeon dari belakang.



            

            “Aniya..hanya saja aku merasa..jarak di antara mereka itu sedikit aneh. Bukan jarak yang terlalu besar,tapi..ah entah lah. Apa kau tahu mengenai jarak itu ?” Key menunjuk sebuah jarak di antara keduanya.            “Jarak itu..adalah tempat dimana aku berada”
            “Itu berarti..OMO !! Apa mungkin urusanmu yang belum terselesaikan itu berhubungan dengan mereka ?”
            “Apa maksudmu ?”
            Key memegang kedua pundak Jonghyun dan mengarahkannya untuk menghadap dirinya, “Kau mencintai Taeyeon kan ? dan kau belum merasa rela jika Minho merebut Taeyeon darimu. Aku benar kan ??”
            Jonghyun terbelalak dan terdiam. Ia belum sepenuhnya yakin tapi apa yang di katakan Key mungkin saja benar. Memang selama ini ia mencintai Taeyeon,namun Taeyeon tak pernah tahu dan diam-diam malah mencintai Minho. Jonghyun dan Key mengikuti kedua orang tersebut hingga mereka masuk ke dalam kelas. Selama berjam-jam mereka mengamati kedua orang itu. Minho dan Taeyeon terlihat sangat bahagia,senyum terus saja mengembang di sudut bibir mereka.            “Mereka tampaknya saling menyukai tapi apa kau masih belum bisa merelakan mereka ?” komentar Key. Lagi-lagi Jonghyun menghempaskan nafas berat,memang ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
            Key mulai beranjak, “Ah..aku bosan ! Apa kau hanya akan memandangi mereka seperti itu terus ?”
            “Ehm ya..Aku masih belum tahu apa yang sebenarnya masih mengganjal. Key-ssi..bisakah kau beri aku waktu untuk sendiri ?” pinta Jonghyun.
            “Ne..Arraseo.” Key mengepakkan kedua sayap besarnya dan mulai terbang, “Dia itu ternyata lebih rumit dari yang kubayangkan” gumam Key.
            Jonghyun menuju ke atap gedung dan masih tenggelam dalam lamunan,ia tak tahu harus berbuat apa.Sang surya pun mulai beranjak turun,ia melihat teman-temannya satu persatu keluar meninggalkan sekolah.Sinar matahari tepat mengenai tubuhnya,tapi tak ada sedikitpun bayangan yang menandakan kehadiran dirinya.  “Benar-benar menyedihkan !” desisnya.
     Batinnya terus berkata, “Walaupun aku pergi,mereka tetap tersenyum bahagia.Tak akan ada yang berubah.Bahkan ketika aku menjadi seperti sekarang,tak ada yang merasa kehilangan” Jonghyun menangis,meratapi dirinya yang begitu rapuh dan menyedihkan. Hidup ataupun mati akan sama baginya,ia tetap menjadi seseorang yang tak diinginkan,itulah hal yang ada di benaknya saat ini.            “Hey..” Tiba-tiba Key muncul dan sudah duduk disamping Jonghyun. Cepat-cepat ia menghapus air mata yang sudah mengalir dengan deras itu, “Matahari sudah akan tenggelam.Bukankah kita harus kembali ?” Jonghyun beranjak.
            “Kim Jonghyun..manusia terkadang hanya memikirkan tentang apa yang menurut mereka baik,tapi mereka tak pernah memikirkan tentang apa yang menurut Tuhan baik. Yakinlah bahwa hidupmu tak seburuk yang kau fikirkan”
            Jonghyun menatap tajam pada Key, “Apa yang kau tahu tentang hidupku ? Kau tak mengerti apapun karena kau tak pernah merasakan hidup yang kurasakan !” teriak Jonghyun.
            Key tersenyum simpul, “Cobaan dan nikmat,sedih dan senang,baik dan buruk,semua itu hanya tergantung bagaimana kau memaknai dan menghadapinya. Semua yang terjadi di dunia ini,pasti akan ada makna di baliknya,dan yang harus kau lakukan hanyalah berdo’a dan dengan sabar  menjalaninya”
            “..................”
            “Baiklah.Perjalanan hari ini harus di akhiri. Aku janji besok akan menunjukkan banyak hal padamu”
*****
            “Kau sudah siap untuk perjalanan di hari keduamu ?”
            Jonghyun mengangguk pelan, “Kajja !” Key meraih tangan Jonghyun dan kini mereka sudah berada di sebuah rumah kumuh yang keadaannya sangat memperihatinkan.
            “Di mana kita ?” tanya Jonghyun melihat sekeliling.
            “Kemarin kau bilang hidupmu itu menyedihkan ? Coba kau lihat dia !” Key menunjuk seorang namja yang seumuran dengan Jonghyun. Ia sedang duduk menyender pada dinding yang beralaskan kasur tak layak pakai karena sudah sangat lusuh.Kedua kakinya tidak terlihat sempurna dan matanya pun tak dapat melihat dengan normal. Jonghyun menatap kasihan pada namja itu.
            “Dia adalah anak hasil hubungan di luar nikah. Sejak ia masih dalam kandungan,ibunya sudah berulang kali berusaha untuk membunuhnya karena namja yang menjadi ayahnya melarikan diri dan enggan bertanggung jawab.Ia dibesarkan oleh neneknya yang kini sudah meninggal dunia. Kini ia tak punya siapapun kecuali Tuhannya. Ia mencoba bertahan hidup dengan segara kekurangan yang ada. Kau lihat dia ! Dia bahkan tak bisa melihat dan berjalan ! Kau fikir hidupmu menyedihkan ? Tapi setidaknya ia lebih baik darimu,ia selalu bersyukur ketika ia masih bisa hidup walau hanya dari belas kasih orang lain,tidak seperti kau yang selalu merasa dirimu lah orang yang paling menyedihkan di dunia ini..”
            Jonghyun terdiam,ia mencoba mencerna setiap kata-kata yang diucapkan Key. Jonghyun berjalan gontai,ia tak sanggup melihat pemandangan yang mengundang rasa prihatin itu.
            “Perjalanan kita baru saja dimulai..A-Yo kita menuju pemberhentian selanjutnya !” Key meraih tangan Jonghyun dan mereka sudah berada di sebuah rumah sakit yang cukup mewah, “Mengapa kita ke rumah sakit ? Aku benci rumah sakit !” Jonghyun mencoba pergi tapi Key menahannya, “Ikut aku !”
            Mereka berjalan mendekati sebuah inkubator,di dalamnya terdapat seorang bayi yang sekujur tubuhnya berwarna biru pucat.
            “Kenapa tubuh anak ini berwarna biru ?” Jonghyun terlihat shock.
            “Anak ini terlahir premateur,ia di takdirkan untuk hidup dengan bantuan alat medis”
            “Jika begitu..bukankah lebih baik jika ia tidak hidup ?” jawab Jonghyun enteng.
            Key menginjak kaki Jonghyun, “Kau ini selalu saja berfikiran pendek ! Walaupun ia di takdirkan untuk hidup dengan bantuan alat medis,tapi anak ini juga telah di takdirkan untuk menjadi seseorang yang akan menjadi panutan bagi orang lain. Anak yang terlihat tak berdaya seperti ini nantinya akan mampu melakukan hal yang besar,untuk itulah Tuhan tak membiarkannya meninggal untuk saat ini”
            “......................”
            “Kau lihat kan ? Di balik itu semua,Tuhan telah memberikan suatu rencana yang sangat hebat untuk anak ini. Kau harus ingat,Tuhan tak akan pernah memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan manusia itu sendiri”
            “Yah..mungkin pernyataan itu benar. Tapi pernyataan itu sama sekali tak berlaku di hidupku !” protes Jonghyun.
            “Aish..kau ini benar-benar menguji kesabaranku ! A-Yo sini !” Entah yang keberapa kalinya Key menarik tangan Jonghyun dan mereka sudah berpindah tempat lagi.
            “Mengapa kau membawaku ke rumah sakit lagi ?” mata Jonghyun menyapu seluruh sudut ruangan.Key menatap iba ke arah Jonghyun. Jonghyun berjalan pelan menuju ke tempat tidur yang ada di ruangan itu. Namun ia menjadi lemas seketika saat melihat sosok yang sedang terbaring kaku di hadapannya “Apa ini aku ?”
 “Ne..Bagaimana rasanya melihat diri sendiri yang sedang sekarat ?”
“...............” Jonghyun masih tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Tak lama,ayah Jonghyun masuk ke ruangan itu. Beliau telah berpakaian rapi,lengkap dengan jas berwarna hitam pekat. Ia duduk di kursi yang berada di samping tempat tidur putra tunggalnya itu,menggenggam erat tangan pucat yang terhubung dengan alat infus.
“Jonghyun-ah..Bagaimana kabarmu hari ini ? Hari ini appa akan berusaha untuk mendapatkan tender baru. Jika hari ini appa berhasil,kau ingin dibelikan apa ? Headphone ? MP4 ? atau gitar ? Bukankah kau sangat menyukai musik ? Appa sangat ingin melihatmu bernyanyi di atas panggung dengan gitar yang appa berikan nanti. Jonghyun-ah..mianata..Selama ini appa melarangmu bermain musik hanya karena appa ingin kau fokus pada sekolahmu dan menjadi orang yang sukses. Appa tak ingin kau menjadi seorang pengangguran bodoh seperti appamu ini.Sekarang appa menyesal..Appa menyayangimu Jonghyun-ah..Mian..Mianata..” Lelaki paruh baya itu tak dapat membendung air matanya,ia menangis sejadi-jadinya sambil memeluk erat tangan Jonghyun.
Roh Jonghyun mematung melihat hal itu,entah perasaan aneh apa yang meliputinya saat ini.
“Ia pasti hanya berpura-pura kan ?” komentarnya.
“Apa kau melihat kebohongan di mata ayahmu ?”
Roh Jonghyun mendekat ke arah lelaki yang di panggilnya appa itu,ia pandangi baik-baik wajahnya,dan benar,tak ada kebohongan disana, “Ini tidak mungkin” ia menggumam.
“Apa yang tidak mungkin ?”
“Appa tak pernah menyayangiku” Jonghyun melangkah mundur.
“Siapa bilang ? kau hanya tak pernah memberinya kesempatan. Kau jarang pulang ke rumah,bahkan di hari ulang tahunmu kau lebih memilih untuk merayakannya sendirian bersama teman-temanmu. Kau bahkan tak pernah berbicara secara baik-baik dengannya,itulah mengapa kau tak menyadari betapa ia menyayangimu !” Key terus mencoba menyadarkan Jonghyun yang terkenal keras kepala itu.
“Sayang ? Setiap aku pulang ke rumah,aku selalu  melihatnya mabuk. Ia melampiaskan semua rasa kesal dan frustasinya kepadaku. Yang bisa dilakukannya hanyalah memarahi dan memukulku. Apa itu bisa disebut rasa sayang ?” Dapat terlihat linangan air di ujung pelopak mata Jonghyun.
“Mungkin kau selalu datang di saat yang tak tepat. Di saat ia mendapat masalah dan melarikan diri bersama alkohol. Walaupun begitu kau tak boleh membencinya,ia tetap ayahmu..” bujuk Key.
“Jonghyun-ah..tentang ibumu..appa masih belum bisa memberitahunya tentang keadaanmu.Appa dengar,keadaannya tidak begitu baik,appa takut membuatnya semakin terpuruk” Ayah Jonghyun melanjutkan aktivitas monolognya.
“Mworago ? Ibumu belum tahu tentang kematianmu ?” Kali ini Key yang terperangah tak percaya. Tak ada komentar dari Jonghyun. Key berjalan mondar mandir layaknya setrika listrik,ia berfikir keras.
“Aigoo..Kim Jonghyun..mungkin inilah penyebab kau belum bisa pergi dengan tenang !” teriak Key tiba-tiba.
“Hm ?”
“Aish..Kajja !”  Key mengajak Jonghyun bergegas menuju ke kediaman ibu Jonghyun.
Kediaman ibu Jonghyun cukup besar jika hanya untuk seorang wanita yang tinggal sendirian. Di setiap sudut rumah itu terpajang foto-foto Jonghyun sejak kecil hingga beranjak dewasa.Darimana wanita itu mendapatkannya,Jonghyun sendiri pun tak tahu pasti.
“Kira-kira di mana ibumu ?” tanya Key sambil menengok ke kanan-kiri layaknya seorang penyusup.
“Mana aku tahu..Ini pertama kalinya aku datang kesini. Yak ! Bukankah kau malaikat yang tahu segalanya ?” sindir Jonghyun.
“Aku ini KEY ! bukan malaikat! Aish..” gerutu Key.
            “Terserah kau saja..Hey..untuk apa kau mengendap-endap seperti itu ? Bukankah tak ada manusia yang bisa melihat kita ?”
            Key menunjukkan senyuman ala kuda Russia (?) “Oh iya..aku lupa. hehe. Tapi sudah lama aku tak bermain petak umpet,jadi tak apa kan jika kali ini kita berjalan dengan mengendap ?”
            “Hah..kau ini aneh sekali” Jonghyun mengikuti Key dengan malas.
            “Ah..itu dia ! Aku menemukanmu Ny.Kim ^^” Key mendekat ke arah wanita paruh baya yang sedang terduduk di kursi roda,ia menerawang ke luar jendela dengan tatapan sedih.
            Jonghyun menghentikan langkahnya,ia tak percaya bahwa ia dipertemukan kembali dengan wanita yang meninggalkannya 10 tahun yang lalu.
            “Hey Kim Jonghyun..apa yang kau lakukan disitu ? A-Yo kesini dan sapa ibumu ^^”
            Jonghyun melangkahkan kakinya ragu,tak dapat di pungkiri bahwa ia merindukan wanita itu. Walaupun hatinya dipenuhi rasa benci ketika mengingat kejadian 10 tahun yang lalu itu, namun ia tetap ingin memeluk wanita itu untuk saat ini.
            Roh Jonghyun kini berlutut di hadapan wanita lemah itu,diraihnya tangan yang selama ini sangat di rindukannya. Namun Jonghyun tersadar,kini ia hanyalah roh yang tak dapat menyentuh apapun yang ada di dunia ini. Jonghyun merasa sangat kesal,di saat seperti ini ia tak dapat melakukan apapun. Untuk pertama kali dalam hidupnya,Jonghyun tidak ingin meninggal dunia.
            “Hiks..Hiks..” Jonghyun mulai menangis. “Eomma..Eomma..” teriak Jonghyun di hadapan wanita itu. Anehnya,wanita itu seperti dapat mendengar Jonghyun,ia menoleh untuk mencari sumber suara putra kesayangannya itu. “Jonghyun-ah..Jonghyun-ah..”
            “Eomma..Aku disini eomma..Aku disini..” kata Jonghyun di sela-sela tangisnya. Wanita itu menjalankan kursi rodanya dan menembus roh Jonghyun,ia ingin memastikan bahwa suara yang di dengarnya tadi bukan hanya sekedar halusinasi.
            Hal itu membuat Jonghyun bertambah sedih,hidung dan telingannya kini sudah berubah menjadi merah karena tangisnya makin menjadi-jadi.
            “Jonghyun-ssi..hari sudah menjelang malam,kita harus segera mengakhiri perjalanan hari ini. Besok aku akan membantumu menyelesaikan semuanya” Key membopong tubuh Jonghyun yang terduduk lesu di lantai.
            “Eomma...”
*****             Jonghyun duduk termenung,persis seperti pertama kali ia bertemu dengan Key.
            “Kim Jonghyun..” panggil Key yang masih melayang dengan sayap besarnya. “Hari ini adalah hari terakhir..apa yang ingin kau lakukan ? Untuk hari ini,aku akan mengantarmu kemanapun kau ingin pergi” lanjut Key ketika mendarat.
            “Aku tak ingin melakukan apapun” Jawab Jonghyun lemah.
            “Hm..Apa itu maksudnya kau sudah siap untuk pergi selama-lamanya ? Apa kau tak akan  menyesal ? Tanda di lehermu masih belum hilang,itu artinya kau belum menyelesaikan urusanmu yang tertunda”
            “Aku hanya ingin hidup..” lanjut Jonghyun.
            “Yak ! Sudah kubilang bahwa kau itu sudah meninggal. Kau tak akan bisa hidup lagi..kau hanya tinggal menyelesaikan urusanmu yang tertunda. Tapi,bukankah selama ini kau berharap untuk mati ?”
            “....................”
            “Ayolah Kim Jonghyun..Kau hanya memiliki waktu yang kurang dari 24 jam” Key memaksa Jonghyun untuk berdiri.
            “Baiklah..Baiklah..Tolong bawa aku ke rumah sakit dimana aku di rawat”
            “Ok..Are You Ready ? Julbaaaaal !” Teriak Key.
            Beberapa detik kemudian..            “Kita sudah sampai. Memangnya apa yang kau ingin lakukan disini ?”
            “Aku hanya ingin memandangi wajah tampan ku lebih lama lagi” Jonghyun tersenyum miris.
            “Cih..kau masih sempat memuji diri sendiri di saat seperti ini ?”
            Jonghyun hanya menatap nanar pada jasadnya yang terbaring lemah itu. Namun ia mendapati sebuah gitar yang bersandar di samping tempat tidurnya,mungkin itu hadiah yang di janjikan oleh appanya kemarin “Oh iya,tanggal berapa sekarang ?” tanya Jonghyun tiba-tiba.
            “Hm ? Mengapa tiba-tiba bertanya ? Hari ini tanggal 14 agustus” jawab Key santai sambil membaca majalah yang tadi tergeletak di atas meja.
            “MWO ? 14 Agustus ? Key-ssi,tolong bawa aku ke sekolah ! Ppali !” Jonghyun mengguncang-guncang tubuh Key.
            “Tunggu sebentar..aku baru saja ingin melihat fashion terbaru di Seoul..” Key enggan melepas majalah fashion itu.
            “Aish..pokoknya cepatlah..Aku tak mau terlambat ! Bukankah kau sudah janji ingin mengantarku kemanapun aku ingin pergi ?” Jonghyun menarik tangan Key.
            “Kau ini..arra..arra..Pegang tanganku..”
            Jonghyun dan Key berada di sebuah aula sekolah. Siswa-siswi sudah duduk rapi memadati ruangan itu. Suara musik mengalun dengan indah.
            “Ada apa ini ?” Key terlihat bingung,namun Jonghyun melihat sekeliling seperti mencari sesuatu.
            “Hari ini ada festival seni di sekolah kami”
            “Oh begitu,Kau sedang mencari siapa ?”
            “Taeyeon dan Minho. Apa kau melihat mereka ?”
            Key menyapu pandangannya untuk mencari mereka dan dengan mudah Key menemukannya, “Itu dia ! Wow ayahmu juga ada disini !” tunjuk Key pada sudut ruangan.
            “Appa ?!” gumam Jonghyun.
            “A-Yo kesana !” Ajak Key. “Mengapa ayahmu datang ke acara ini ?”
            Air muka Jonghyun berubah menjadi muram “Hari ini seharusnya menjadi hari pertamaku untuk tampil di atas panggung”
            “Jinjja ?! Aigoo..sayang sekali” Key merasa sangat disayangkan bahwa Jonghyun harus  meninggal di usia yang sangat muda.
            Jonghyun hanya menunduk pasrah. Festival berjalan dengan sangat meriah,satu persatu peserta tampil dengan penampilan yang sempurna. Hingga tiba waktunya band Jonghyun di panggil untuk tampil.
            “Mari kita beri sambutan untuk flower boyband kebanggaan sekolah kita..Ini dia  D’SHERLOCK !!” MC Baekhyun mempersilahkan teman-teman seperjuangan Jonghyun untuk naik ke atas panggung yang diikuti dengan tepuk tangan dan jeritan-jeritan dramatis (?) dari fangirl mereka. Namja bermata sipit dan berkulit putih memimpin anggota-anggota yang lain untuk memperkenalkan diri, “Annyeonghaseyo D’Sherlock imnida”
            “Hari ini adalah debut stage D’Sherlock.Semua yang ada disini penasaran dan ingin mengenal masing-masing dari member D’Sherlock kan ?  Iya kan ?”
            “Ne...” Jawab penonton serempak.
            “Nah,kalau begitu bisakah kalian memperkenalkan diri masing-masing ?”
            “Ne..Annyeonghaseyo.. Lee Jinki imnida #LOL Posisiku adalah sebagai leader,vocalist dan keyboardist di D’Sherlock”
            “Annyeonghaseyo..Sexy Guitarist Kim Jongin imnida”
            “Annyeonghaseyo..Charismatic bassist Kim Myungsoo imnida”
            “Annyeonghaseyo..Happy Virus Chanyeol imnida. Aku memainkan drum.hehe”
            Tiba-tiba member D’Sherlock menunjukkan ekspresi wajah yang tak mengenakkan, “Sebenarnya D’Sherlock masih memiliki satu member lagi,julukannya bling-bling Jonghyun. Ia adalah gitaris dan juga sub vokalis di D’Sherlock. Sekarang ia sedang berjuang di rumah sakit,tapi walaupun begitu aku yakin bahwa ia selalu ada bersama kami. Baiklah,penampilan hari ini di persembahkan khusus untuk teman seperjuangan kami,Kim Jonghyun dan semua fans D’Sherlock. O-Key Let’s Rock !” teriak Jinki menandakan di mulainya pertunjukkan dari D’Sherlock.
            “Hey Kim Jonghyun..mereka masih mengingatmu bahkan di saat seperti ini !” Key terlihat antusias. Mata Jonghyun berbinar,ia benar-benar terharu dan merasa sangat bahagia.
            “Jonghyun-ah..Kim Jonghyun SEMANGAT !!!” Taeyeon berteriak dari kursinya.
“Kim Jonghyun..akhirnya kau berhasil melakukannya ! Kau memang yang terbaik..” sambut Minho.
Ayah Jonghyun juga tak dapat menahan gejolak perasaan sedih di hatinya. Masih teringat jelas diingatannya,sebulan yang lalu beberapa hari sebelum kecelakaan,Jonghyun meminta izin darinya untuk tampil di acara festival seni hari ini. Waktu itu beliau menolak dan Jonghyun mengurung diri di kamarnya,kini tuan Kim sangat menyesal telah membuat Jonghyun kecewa.
“Kita benar-benar menyedihkan..Setiap hari menunggu hingga sore,berharap Jonghyun dapat muncul dan menyapa dari ruangan seni seperti yang biasa dilakukannya. Melingkari kalender,menunggu penampilan pertama Jonghyun di atas panggung.Kita melakukannya tanpa menyadari bahwa Jonghyun kini sedang berjuang di rumah sakit dan semua itu adalah salahku. Jonghyun tak seharusnya melindungiku” Butiran air mata tak terbendung dan jatuh.
Minho menghapus air mata Taeyeon, “Bodoh.Jangan menangis di pertunjukkan pertama Jonghyun.Ia pasti akan mentertawakan kita.Aku yakin Jonghyun pasti akan baik-baik saja,ia pasti akan sadar dan kembali bersama dengan kita”
“Minho-ya..Taeyeon-ah..” Tiba-tiba Jonghyun teringat suatu peristiwa..
#FLASHBACK2 Weeks Before the day...            Jonghyun melihat dirinya dan kedua sahabatnya,Taeyeon dan Minho,sedang berada di sebuah ruangan.
            “Yak ! Kim Jonghyun..Apa kau mengantuk di saat kita sedang rapat ?” Taeyeon melemparkan pulpen ke arah Jonghyun yang setengah sadar. Jonghyun tersentak kaget,ia mengucek kedua matanya dan mendengus kesal, “Mianhae”
            “Baiklah kalau begitu rapat hari ini kita akhiri sampai disini. Terima kasih atas kerja kerasnya ^^” Minho selaku ketua osis menutup rapat penyelenggaraan festival seni pada saat itu.
            Jonghyun dan beberapa orang lainnya bergegas keluar ruangan,namun tidak dengan Minho dan Taeyeon. Mereka bersama-sama merapikan kursi dan beberapa dokumen,benar-benar terlihat serasi sebagai pasangan ketua dan wakil ketua osis. Namun tiba-tiba wajah Taeyeon terlihat memerah ketika memandang Minho, “Minho-ya..bolehkah aku bertanya padamu ?”
            “Hm..Tentu saja” jawab Minho enteng.
            “Apa kau punya seseorang yang special di hatimu ? ehm..maksudku..apa kau mempunyai orang yang kau sukai saat ini ? Apa mungkin ada kesempatan untuk kita berdua ?” Taeyeon mengatur nafasnya.
            Minho terlihat kaget,terbesit raut malu di sana, “hm..apa maksudmu kesempatan untuk kita berdua ?”
            “Maksudku..aku menyukaimu Minho-ya. Aku hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu padaku”
            Minho menatap dalam ke mata Taeyeon, “Aku tak tahu tapi yang pasti aku tak ingin merusak hubungan kita bertiga. Aku sudah merasa bahagia dengan hubungan kita saat ini”
            Jonghyun diam-diam mendengar percakapan keduanya.Ia tahu bahwa Minho dan Taeyeon saling menyukai satu sama lain,namun ia terlalu takut untuk membiarkan keduanya bersatu. Ia mencintai Taeyeon,namun alasan yang paling membuatnya tak ingin mereka bersatu adalah karena ia takut merasa kesepian lagi. Ia takut Minho dan Taeyeon akan meninggalkannya seorang diri ketika mereka sudah menjadi sepasang kekasih. Ia takut jika mereka akan lebih memilih untuk menghabiskan waktu berdua daripada mengajaknya bergabung. Ia hanya takut kehilangan Taeyeon dan Minho.
#FLASHBACK END#           
Singkat cerita,roh Jonghyun dan Key kini sudah berada di ruangan dimana tubuh kaku Jonghyun berada. Taeyeon,Minho dan ayah Jonghyun juga baru saja tiba disana.             “Aku hanya bisa berharap pada satu kesempatan ini untuk memperbaiki semuanya” bisik roh Jonghyun. Ia mengeluarkan tiket special yang di berikan oleh Key beberapa hari yang lalu.
            “Kim Jonghyun..sebenarnya apa yang ingin kau lakukan ?”
            Jonghyun menatap Key dengan wajah memelas “Key-ssi..bisakah aku minta untuk hidup kembali ?”
            Key terdiam. “Tolong jawab aku” Jonghyun mengguncang tubuh Key.
            Key menghela nafas, “Kau bisa meminta apapun dengan tiket itu,tapi kau tak akan bisa melawan takdirmu”
            “Itu berarti aku bisa hidup lagi kan ?” Jonghyun antusias.
            “Ne..Tapi..”
            “Tapi kenapa ?”
            “Walaupun kau berhasil hidup kembali,cepat atau lambat kau pasti akan ...” belum sempat Key menuntaskan kalimatnya,Jonghyun malah memeluknya, “Gomawoyo. Jeongmal gomawoyo Key-ssi. Aku hanya ingin hidup sedikit lebih lama untuk memperbaiki sedikit kekecauan yang ada”
            Key terbelalak,entah sejak kapan terakhir kali ia dipeluk oleh seseorang.
            “Baiklah. Here we go !”  Jonghyun mengeluarkan tiket berwarna pelangi itu,memejamkan mata dan mengucap mantra, “I do believe in Miracle..I do believe in miracle..I do believe in miracle..”
******             Taeyeon,Minho dan ayah Jonghyun sudah mengambil posisi duduk mengelilingi tempat tidur Jonghyun.Taeyeon meraih tangan Jonghyun, “Jonghyun-ah..mian.Jeongmal mianhae” bisiknya.
            Minho melihat ke arah ayah Jonghyun yang terlihat sangat sedih,“Abonim,apa anda masih belum memberitahu ibu Jonghyun ?”


            Ayah Jonghyun menggeleng, “Aku tak ingin membuat keadaan semakin buruk”
            Minho mencoba memberi pengertian, “Bagaimanapun,ibu Jonghyun berhak mengetahui keadaan putranya,apalagi disaat seperti ini”
            Ayah Jonghyun menatap wajah Jonghyun yang pucat “Yah kau benar.Baiklah aku akan segera menghubunginya” Ayah Jonghyun beranjak keluar ruangan.
            “Kim Jonghyun..kau harus bangun. Ibumu akan segera datang. Bukankah kau sangat merindukannya ? Bangunlah Kim Jonghyun !” Minho sedikit meninggikan nada suaranya.
            Lalu,Taeyeon melihat ada gerakan pada tangan Jonghyun, “Omo ! Minho-ya ! Tangan Jonghyun bergerak !” seru Taeyeon.
            “Jinja ? Yak Kim Jonghyun ! Apa kau sudah sadar ? Kim Jonghyun !”
            Perlahan Jonghyun membuka mata, “Taeyeon-ah..Minho-ya..” ucapnya lemah.
            “Jjong..Jonghyun-ah..Syukurlah kau sudah sadar” Taeyeon membanjiri wajahnya dengan air mata,begitu juga Minho yang sudah tak dapat menyembunyikan air mata bahagianya.
            “Abonim !” Minho berlari keluar hendak memberikan kabar bahagia itu pada ayah Jonghyun.
            “Jonghyun-ah..Jeongmal mianhae” Taeyeon terisak. Jonghyun meraih wajah elok Taeyeon,dihapusnya air mata yang tumpah begitu banyak, “Uljima Taeyeon-ah..kau terlihat sangat jelek ketika menangis. Semua ini bukan salahmu”
            “Pabbo” Taeyeon menghapus air matanya. “Apa kau baik-baik saja ? Aku akan panggilkan suster” Taeyeon hendak beranjak,tapi Jonghyun mencegahnya.
            “Jangan tinggalkan aku sendirian” ucapnya.            “Jonghyun-ah..” Ayah Jonghyun muncul,ia hendak berlari memeluk Jonghyun,tetapi langkahnya terhenti.Ia takut Jonghyun akan menolak,ia memilih untuk terdiam dan menatap wajah putra tunggalnya itu dengan sayu.
#Jonghyun POV            Appa membuka pintu,diikuti oleh Minho di belakangnya.Aku tahu ia ingin memelukku,tapi kakinya terhenti,dapat kulihat sekujur tubuhnya bergetar dan matanya menatap sayu ke arahku.
            “Appa,bagaimana kabarmu ?” Aku tersenyum,mungkin ini pertama kalinya aku tersenyum padanya setelah 10 tahun berlalu. Aku tak tahu apakah karena terlalu senang atau karena shock melihat perubahan sikapku, Appa segera memelukku erat.
            “Jonghyun-ah..” ucapnya terisak. Baju khas pasien rumah sakit yang kukenakan mulai basah oleh air matanya yang hangat,ku elus pelan punggungnya. “Mianhae Jonghyun-ah..” ucapnya lagi. Setelah merasa puas memelukku,Appa pun melepaskan pelukannya. Matanya membengkak dan hidungnya berwarna merah seperti tomat. Aku meraih gitar berwarna coklat yang tersandar di  samping tempat tidurku, “Appa..Apa gitar ini hadiah darimu ?”
            “Apa kau menyukainya ?”
            “Ne” jawabku segera.
            Aku tahu bahwa aku tak memiliki banyak waktu yang tersisa,tapi setidaknya aku ingin memberikan kebahagiaan kepada orang-orang yang kusayangi sebelum aku benar-benar harus pergi.
            “Appa..apa kau ingin aku memainkan gitar ini untukmu ?”
            “Mwo ? Aniya Jonghyun-ah..kau masih belum pulih” Appa menyingkirkan gitar dari tanganku. Aku menatapnya dengan tatapan memohon, “Appa..aku tahu kau hanya ingin melindungiku,tapi aku juga ingin menunjukkan kemampuanku padamu dan juga aku ingin kau berjanji satu hal padaku”
            “Berjanji ?”
            “Ne. Aku ingin kau akur kembali dengan eomma dan juga berjanjilah untuk tak mengkonsumsi minuman keras walaupun kau sedang dalam keadaan yang buruk sekalipun. Bisakah kau berjanji padaku ?”
            Appa terlihat berfikir tapi akhirnya ia menyetujuinya.Kupetik setiap senar gitarku dengan hati-hati dan akupun mulai bernyanyi.
            #BACKSOUND - Kim Jonghyun (So Goodbye)#            Minho dan Taeyeon kembali tersenyum lebar,sedangkan Appa terlihat sangat bangga padaku,namun kegiatan kami diintrupsi oleh ketukan pintu dari arah luar. Aku menghentikan permainan gitarku, tampak sebuah kursi roda masuk secara perlahan melewati pintu.
            “Eomma !” teriakku. Tak banyak waktu,aku segera menghampirinya dan mencium tangannya yang selama ini ingin ku sentuh. Aku menangis, “Eomma..Aku merindukanmu..”
            “Jonghyun-ah..mianhae..” Eomma mengelus kepalaku.Kini benar-benar tak ada rasa benci lagi di hatiku,aku benar-benar bahagia karena orang-orang yang ku sayangi kini ada di sisiku. Appa,Taeyeon dan Minho meninggalkan aku dan Eomma berdua. Kami membicarakan banyak hal. Eomma terus saja menangis dan meminta maaf padaku,itu justru membuatku tak nyaman. Namun satu hal yang membuatku lega,eomma meninggalkanku bukan karena ia tak menyayangiku,ia hanya tak ingin aku kesusahan untuk merawat dirinya yang sudah sakit-sakitan bahkan sejak 10 tahun lalu. Eomma hidup sendirian dan berusaha mati-matian bekerja untuk membiayai semua keperluanku dan Appa. Hal itu juga lah yang membuat Appa frustasi dan sering melarikan diri bersama minuman keras.
            Matahari perlahan mulai turun dan aku tahu bahwa waktuku tak akan lama lagi. Aku mengajak Eomma,Appa,Minho,dan Taeyeon untuk melihat matahari tenggelam. Appa mendorong kursi roda Eomma,sedangkan aku berjalan sambil dibopong oleh Minho dan Taeyeon di sisi kanan dan kiriku. Kami akhirnya tiba di depan taman rumah sakit,aku,Minho dan Taeyeon duduk di bangku yang sama sedangkan appa duduk di bangku yang terpisah dari kami.
            Lagi-lagi Minho dan Taeyeon menempatkan diriku di antara mereka berdua. Aku menoleh ke kanan dan kiri untuk melihat wajah mereka. Aku tertawa.
            “Yak Kim Jonghyun..apa yang sedang kau tertawakan ?” Minho sedikit salah tingkah.
            “Ne. Apakah ada yang aneh dengan wajahku ?” lanjut Taeyeon.
            “Aniya..Aku hanya ingin mengatakan satu hal pada kalian..” Aku merubah ekspresi wajahku menjadi serius.
            “Kau ingin mengatakan apa ?” Taeyeon terlihat penasaran. “Awas saja kau kalau mengatakan hal yang tak penting seperti biasanya”
            “Anii..Aku hanya ingin bilang bahwa aku menyayangi kalian berdua. Terima kasih karena telah menjadi orang yang berharga di hidupku dan juga..bisakah kalian mengabulkan permintaanku ?”
            Minho dan Taeyeon saling bertatapan, “Apa yang kau inginkan ?” lanjut Minho.
            Aku mengambil kedua tangan mereka dan menyatukannya, “Aku tahu kalian saling menyukai. Jangan fikirkan aku,aku justru sangat bahagia jika kalian bisa bersama. Choi Minho..kupercayakan Taeyeon padamu,jangan membuatnya kecewa lagi ne ? dan kau Lee Taeyeon,jangan pernah menangis lagi,aku tahu Minho akan membahagiakanmu” Aku tersenyum pada keduanya.
            Taeyeon menarik tangannya, “Yak ! Apa yang sebenarnya kau katakan Kim Jonghyun ?! Jangan membuatku semakin takut !”
            “Apa yang kau takutkan ? Aku hanya ingin memastikan bahwa kalian tak akan membohongi perasaan satu sama lain karena diriku” Aku kembali menyatukan tangan Minho dan Taeyeon.
            Matahari perlahan mulai turun,sangat indah dan menyilaukan mata..Kulihat Key sudah berdiri di hadapanku,aku tahu ini sudah waktunya untuk pergi. Aku menghampiri Key,melihat ke arah orang-orang yang kusayangi untuk terakhir kalinya.
            “Apa kau sudah siap untuk pergi ?” tanya Key mengulurkan tangannya padaku.
            “Ne..” Aku tersenyum dan meraba leherku,sepertinya tanda hitam itu sudah benar-benar hilang. Aku kini telah benar-benar siap untuk pergi. Aku bahagia karena di  akhir hidupku tak ada kebencian lagi yang tersisa..Aku bahagia karena di akhir hidupku,aku tak merasa sendirian..dan yang paling membuatku bahagia adalah karena di akhir hidupku aku bisa membahagiakan orang-orang yang menyayangiku...
Good bye...
Don't cry but smile for this day
i will treat it as a gift because all i need is your happiness
THE END.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar